Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Fungsi Sistem Pendingin (Cooling System)

Dapatkah kamu bayangkan, kenapa mesin-mesin penggerak pada kendaraan seperti pesawat terbang, kapal laut, dan kendaraan darat dapat menempuh perjalanan jauh. Atau, kenapa mesinmesin penggerak di industri dapat dioperasikan dalam waktu yang sangat lama tanpa segera mengalami kerusakan yang berarti? Tidak rusak karena perubahan deformasi (perubahan struktur) dari logam akibat panas yang ditimbulkan panas pembakaran. Itu karena mesin-mesin tesebut didinginkan. Coba bayangkan bila mesin-mesin tersebut tidak didinginkan, mesin pasti akan macet dan hancur karena panas. Hal ini dikarenakan pada mesin-mesin tersebut terdapat suatu rangkaian sistem yang menjaga agar tidak menjadi terlalu panas. Sistem tersebut di antaranya adalah sistem pendingin dan sistem pelumasan.

Pengertian dan Fungsi Sistem Pendingin (Cooling System)

Pada kerja mesin, energi panas atau kalor ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar dan udara di ruang bakar hanya 25% dari keseluruhan jumlah kalor yang dapat dimanfaatkan. Sisanya adalah:
  • 30% diserap oleh mesin itu sendiri yang kemudian perlu didinginkan
  • 45% hilang bersama gas buang
  • sisanya hilang karena adanya gesekan pada mesin itu sendiri

Pembakaran di ruang bakar motor bensin dan motor diesel menghasilkan panas sekitar kurang lebih 2500° C, sehingga perlu didinginkan oleh sistem pendingin sampai suhu mesin mencapai suhu yang tepat. Suhu yang sesuai akan membuat kondisi operasional mesin maksimal, tahan lama, tanpa merusak komponen logam mesin, serta emisi gas buang yang dihasilkan dapat lebih baik bagi lingkungan hidup. Panas mesin yang tepat itu disebut dengan panas kerja mesin. Panas kerja itu sekitar 80° - 99° C.

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga agar temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak.

Fungsi lain dari sistem pendinginan (cooling system) antara lain:
  1. Menjaga clearance antar logam agar tidak menyebabkan kemacetan dan kerusakan. Kemacetan teri adi akibat pemuaian logam yang berlebihan.
  2. Mengoptimalkan tenaga mesin dan meminimalkan emisi gas buang.
  3. Mempercepat mesin mencapai suhu kerja. Pada saat mesin dingin, proses pembakaran tidak sempurna sehingga tenaga yang dihasilkan juga tidak maksimal dan banyak mengandung emisi gas buang.

Baca Juga : Nama Komponen dan Fungsi Sistem Pendingin Lengkap Beserta Gambarnya
Selain sebagai pendingin mesin, sistem pendingin juga berfungsi sebagai pemanas antara lain:
  • Memanaskan suhu ruangan dalam ruang penumpang (pada negara yang mengalami musim dingin) Panas yang ada pada air pendingin mesin bisa digunakan untuk memanaskan ruangan kabin penumpang pada negara yang memiliki iklim dingin dengan cara air pendingin yang panas dilewatkan pada alat semacam radiator yang diletakkan di dashboard dan ditiup oleh kipas.
  • Berbagai macam komponen, misalnya lilin (wax) pemuaian termal pada katup choke otomatis.
  • Air pendingin juga bisa digunakan untuk menghangatkan komponenkomponen, misalnya intake manifold untuk meningkatkan koefisien panas udara masuk.
  • Pada kendaraan bermesin turbo dewasa ini, sistem pendingin mengalirkan cairan pendingin pada rumah turbo untuk membantu menjaga temperatur oli turbo agar tetap minimum sehingga meningkatkan usia bantalan poros turbo serta mengurangi rusaknya oli.
  • Pada mesin diesel, air pendingin juga bisa digunakan untuk memanaskan _ solar sebelum disemprotkan, dengan maksud agar lebih mudah terbakar.

Sistem pendinginan khususnya pada mesin kendaraan ada 2 cara macam:
  1. Sistem pendinginan udara 
  2. Sistem pendinginan air
Demikianlah Pengertian dan Fungsi Sistem Pendingin (Cooling System), semoga dapat bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Fungsi Sistem Pendingin (Cooling System)"