Pengapian Ada Tapi Motor Susah Hidup? Ini Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasinya

Ada pengapian tetapi motor tidak Hidup, untuk memudahkan mencari gejala kerusakan pada motor yang tidak hidup sebelumnya kita bahas terlebih dahulu dan perlu kita ketahui bersama bahwa prinsip utama mesin motor bakar bisa hidup ada 3. Yaitu, Sistem bahan bakar, kompresi, sistem pengapian. Sistem bahan bakar dari tangki, pompa bahan bakar, filter bahan bakar, selang, karburator atau injektor pastikan tidak ada masalah. Bahan bakar dari tangki sampai ke karburator atau injektor tidak ada kendala. Karburator atau injektor mengkabutkan campuran bahan bakar dan udara untuk selanjutnya ke ruang bakar pada saat langkah Isap. Pada saat akhir langkah kompresi busi memercikan bunga api, campuran bahan bakar dan udara terbakar, selanjutnya langkah usaha dan langkah buang, demikianlah proses 1 siklus pembakaran pada motor 4 tak. Jika ada salah satu yang bermasalah maka mesin tidak bisa hidup.

Apa saja yang menyebabkan motor hilang kompresi? Motor hilang kompresi bisa dari klep bocor, packing head silinder bocor, permukaan head silinder/blok silinder tidak rata, liner aus, piston dan ring pisto aus. Alat untuk tes kompresi adalah compression tester. Jika di pastikan sistem bahan bakar dan kompresi tidak ada masalah terakhir mengecek sistem pengapian.

Ada beberapa komponen sistem pengapian yaitu Spull yang berfungsi merubah energi gerak menjadi energy listrik sebagai sumber arus yang selanjutnya untuk suplai baterai dan sistem pengapian. Fungsi pulser pada motor yaitu sebagai penentu waktu kepada CDI (Capasitor Discharge Ignition) maupun TCI (Transistor Control Ignition) untuk memantikkan listrik yang akan diteruskan ke proses pengapian oleh busi. Kiprok atau regulator berfungsi untuk merubah arus AC menjadi arus DC dan untuk penyearah tegangan. CDI (Capacitor Discharge Ignition) menurut fungsinya adalah mengatur waktu/timing untuk meletikan api pada busi yang sudah dibesarkan oleh koil untuk memicu pembakaran pada ruang bakar mesin. Koil berfungsi untuk membangkitkan tegangan rendah 12V menjadi tegangan tinggi 15.000V-25.000V, dan terakhir busi untuk memercikan bunga api. 

Cek satu persatu komponen sistem pengapian dengan teliti menggunakan alat ukur secara berkesinambungan. Jika ada pengapian pada kabel koil, tapi mesin tidak hidup (dengan catatan sudah memastikan tidak ada masalah pata sistem bahan bakar dan kompresi), Nah sampai di sini kita akan pengapian ada tapi motor susah hidup. Padahal kompresi bagus, sistem bahan bakar baik dan dari kabel tegangan tinggi koil mercik pengapian tetapi motor tidak hidup? Sampai di sini kita cek pulser menggunakan multitester pada posisi kontinuitas. Lewatkan obeng min pada depan pulser, jika jarum multi tester bergerak (menggunakan multitester analog) berarti pulser normal.

Selanjutnya periksa dan pastikan posisi pulser tidak bergeser, dan terakhir cek magnet apakah bergerser? Biasanya spi magnet patah, jika spi magnet patah sebagai pengunci pada saat putaran tinggi magnet bisa geser. Nah saat magnet bergeser dan tonjolan pick-up magnet melewati pulser berubah timingnya dan tentu timing pengapian juga berubah. Jelas saja motor ada pengapian memang, tapi motor tidak hidup karena timing pengapian berubah dan busi memercikan bunga api bukan pada saat akhir langkah kompresi. Bisa jadi busi memercikan bunga api pada saat langkah isap atau langkah usaha, tentu tidak akan terjadi proses pembakaran jika busi memercikan bunga api tidak tepat pada saat akhir langkah kompresi. 

Nah bagaimana? sampai disini semoga bisa di pahami mengapa pengapian ada, sistem bahan bakar dan kompresi bagus tapi motor tidak bisa hidup meskipun di engkol berkali-kali. Ya… karena timing pengapian tidak tepat akibat magnet geser yang di sebabkan oleh spi magnet patah. Solusinya adalah ganti spi maget yang sesuai dengan standarnya. Semoga permasalahan pada motor anda dapat di selesaikan setelah membaca artikel ini.