Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prinsip Kerja Motor Bakar Dengan Penjelasan Yang Mudah Di Pahami

Prinsip Kerja Motor Bakar Dengan Penjelasan Yang Mudah Di Pahami

Motor bakar (engine) merupakan mesin penggerak mula karena mesin ini dapat dapat membangkitkan daya dari potensi energy kimia bahan bakar primer (dalam hal ini berupa bahan bakar minyak (BBM). Pada dasarnya silinder (yang disebut juga ruang bakar) tak ubahnya seperti selonjor meriam nambu. Kalau meriam bamboo dapat melontarkan tempurung kelapa yang disungkupkan pada meriam bamboo, silinder motor bakar dapat mendorong piston dari kedudukan Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB). Tidak seperti meriam bamboo dengan “katup” yang selamanya terbuka, dorongan piston ini dapat menjadi demikian kuatnya karena kedua katup isap dan katup buang tertutup pada saat ledakan terjadi. Disamping itu, tidak seperti meriam bamboo dengan kondisi awal tekanannya sama dengan tekanan atmosfer, pembakaran disulut ketika langkah kompresi persis menjelang titik mati atasnya. Ledakan yang terjadi secara berkala ini akan mendorong piston secara terus menerus secara berkala pula.

Gerakan piston yang terdorong ini kemudian diteruskan ke poros engkol melalui batang penggerak piston yang sering disebut juga stang seher. Akibat selanjutnya, poros putar ini akan mmemutar crank cheek poros engkol sehingga gerak bolak balik (translasi) piston diubah menjadi gerak putar oleh poros engkol. Jadi disamping mengubah energy kimia BBM menjadi energy mekanis, rangkaian piston, batang hubung, dan poros engkol juga mengubah gerak translasi menjadi gerak putar.
Meriam bamboo merupakan “motor bakar” manual karena setiap kali tempurung terlontar, tempurung akan tetap berada di tempatnya mendarat (karena tempurung merupakan benda mati). Begitu juga dengan piston, setelah piston mencapai titik mati bawah, piston akan berada di sana selamanya kecuali ada yang mengembalikannya ke titik asalnya sebagaimana halnya dengan tempurung meriam bamboo. Jadi, keisengan si “anak gila” dibutuhkan untuk mengembalikan tempurung itu ke mulut meriam. Siapakah yang melakukan fungsi si “anak gila” ini dalam motor bakar?

Agar proses pembakaran BBM ini berlangsung secara terus-menerus, piston harus bisa kembali ke titik mati atas secara otomatis. Untuk keperluan ini, diikatkanlah sebuah benda lembam di ujung poros engkol sehingga pros engkol dan benda ini berputar bersama-sama. Benda ini berupa cakram tebal dengan diameter yang sesuai dengan ukuran motor bakarnya. Cakram ini di sebut “roda gila” atau “roda daya”.

Sewaktu piston didorong oleh desakan gas hasil pembakaran bertekanan tinggi, gerakan ini diteruskan ke poros engkol dan roda daya. Karena roda daya ini merupakan masa lembam, gerakan ini akan membutuhkan energy yang dapat mempercepatnya dari keadaan diam. Karenanya, sebagian energy yang dibangkit oleh piston akan disalurkan ke roda daya. Ketika langkah kerja berakhir, massa roda daya akan terus bergerak akibat kelembaman massanya. Gerak roda daya ini kemudian akan mendorong piston dan gas sisa pembakaran di dalam silinder hingga piston kembali ke titik mati atas (TMA) yang sejalan dengan ini sisa gas pembakaran di keluarkan dari dalam silinder ke atmosfer. Energy dari roda daya juga masih dibutuhkan untuk menggerakkan piston dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) agar campuran udara dan bahan bakar diiisap dari manifold pemasukan. Setelah langkah isap ini selesai, lagi-lagi energy roda daya ini kemudian mendorong dan mengompresi campuran udara dan bahan bakar hingga ke titik mati atas (TMA). Campuran ini kemudian di sulut oleh busi dan ledaka terjadi, gas hasil ledakan mendorong piston. Demikian proses ini berlangsung secara terus menerus seolah meriam bamboo otomatia.

Bagaimana sahabat OtomotifStudi? Bagaimana sekilas proses kerja motor bakar yang di jelaskan dengan mencontohkan meriam bamboo, apakah mudah di pahami proses kerja motor bakar? Bisa sahabat ajukan di kolom komentar jika ada pertanyaan.

Posting Komentar untuk "Prinsip Kerja Motor Bakar Dengan Penjelasan Yang Mudah Di Pahami"