Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resiko Isi BBM Motor dan Mobil Tidak Sesuai Kadar Oktan dan Penjelasan Mengenai Knocking (Detonasi)

Resiko Isi BBM Motor dan Mobil Tidak Sesuai Kadar Oktan dan Penjelasan Lengkap Mengenai Knocking (Detonasi)
Bahan bakar adalah zat yang sangat dibutuhkan untuk pembakaran di ruang bakar (combustion chamber) pada setiap jenis mesin. Salah satu jenis bahan bakar yang banyak digunakan untuk menghasilkan pembakaran dalam sebuah mesin adalah bensin. Bensin merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi (petroleum /crude oil ). Produk ini didapatkan dengan cara mengondensasikan minyak bumi dalam sebuah menara pengurai.

Bensin hasil penyulingan kemudian diproses kembali untuk mendapatkan angka oktan yang tinggi dan menghilangkan karat atau elemen-elemen pembentuk gum (getah). Sejumlah bahanbahan kimia tertentu ditambahkan untuk meningkatkan daya tahan bensin terhadap timbulnya detonasi (knocking), serta mudah menguap (volatile). Akan tetapi, bensin juga tidak boleh terlalu mudah menguap karena dapat menyebabkan terjadinya vapour lock pada saluran bahan bakar.

Oktan

Angka oktan merupakan angka yang menunjukkan ketahanan bensin terhadap detonasi (knocking). Besar angka oktan pada bensin yang digunakan akan berpengaruh pada performa kendaraan bermotor secara langsung. Semakin tinggi angka oktan, semakin baik pula performa kendaraan.

Resiko Isi BBM Mobil Tidak Sesuai Kadar Oktan dan Penjelasannya

Angka oktan pada bensin didapat dengan jalan membandingkan bensin tersebut dengan bensin beroktan 100, iso-octane, yang memiliki daya tahan yang tinggi detonasi 100 dan normal-heptane, bensin beroktan 0, yang memiliki daya tahan yang rendah terhadap detonasi. Sebagai ilustrasi, bensin dengan angka oktan 90 berarti bensin tersebut memiliki daya tahan terhadap detonasi sama dengan daya tahan campuran iso-octane sebanyak 90 bagian dicampur dengan 10 bagian normal-heptane.

Angka oktan bensin dapat berubah sesuai kondisi cuaca yang berubah-ubah. Untuk mencegah berubahnya angka oktan bensin karena maka pemindahan bensin dari pompa bensin ke tangki kendaraan bermotor dilakukan dengan menggunakan aliran deras.

Kebutuhan oktan pada setiap kendaraan bermotor juga dapat berubah-ubah bergantung pada lama mesin dihidupkan dan jarak yang ditempuh kendaraan. Hal tersebut terjadi karena terbentuknya karbon (arang) pada puncak torak dan ruang bakar.

Saat ini, bensin yang dijual di masyarakat untuk konsumsi kendaraan bermotor terbagi menjadi 2 jenis yaitu, bensin premium dan bensin premix. Bensin premium memiliki angka oktan 88 RON (Research Octane Number), Pertalite memiliki angka oktan 90 RON, Pertamax memiliki angka oktan 92 RON, berikut tabel lengkap angka oktan.


Bahan Bakar
Nilai Oktan
Ketentuan Perbandingan Kompresi
Pertamina - Premium
88
7:1 s/d 9:1
Pertamina - Pertalite
90
9:1 s/d 10:1
Pertamina - Pertamax
92
9:1 s/d 10:1
Pertamina – Pertamax Plus
95
10:1 s/d 11:1
Pertamina – Pertamax Turbo
98
11:1 s/d 12:1
Shell – Super
92
9:1 s/d 10:1
Shell – Super Extra
95
10:1 s/d 11:1
Petronas Primax 95
95
10:1 s/d 11:1
Petronas Primax 97
97
11:1 s/d 12:1


Nilai angka oktan juga dipengaruhi oleh kandungan bahan pengotor seperti minyak tanah. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa dengan penambahan minyak tanah sebesar 5% dari jumlah bensin akan menurunkan angka oktan sebesar 3 angka sehingga kualitas pembakaran yang dihasilkan akan turun dan berakibat pada penurunan performa mesin. Hal ini akan terasa pada saat pedal gas diinjak dalam-dalam, penambahan kecepatan mobil tidak sesuai dengan injakan pedal gas. Selain itu, gas buang yang keluar dari knalpot berwarna hitam dan berjelaga.

Cara mendeteksi bensin yang tercampur dengan minyak tanah dapat dilakukan dengan meneteskan bensin ke atas permukaan kaca. Bensin yang bercampur dengan minyak tanah tidak akan habis menguap dalam sekejap. Untuk mengatasi hal itu dapat dilakukan dengan mencampur bensin dengan bensin premix yang nilai oktannya lebih tinggi. Selain itu dapat juga dilakukan dengan melarutkan kapur barus yang mengandung napthalena sehingga nilai oktan bensin akan meningkat sebesar 10%.

Knocking (Detonasi)

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mendongkrak performa mesin dengan meningkatkan perbandingan kompresi. Namun apabila tidak diimbangi dengan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi detonasi tetap terjadi pada mesin sehingga mesin mengalami kehilangan tenaga. Detonasi dapat diketahui dari suara yang timbul saat mesin hidup yaitu seperti ketukan logam (suara nglitik).

Resiko Isi BBM Motor dan Mobil Tidak Sesuai Kadar Oktan dan Penjelasan Lengkap Mengenai Knocking (Detonasi)

Detonasi yang timbul akibat rendahnya angka oktan terjadi pada saat campuran bahan bakar dengan udara dalam ruang bakar dikompresikan sehingga terjadi peningkatan tekanan dan suhu di ruang bakar yang mencapai titik nyala campuran bensin dan udara bersih. Ketika busi membakar campuran bensin dan udara bersih tersebut, tidak lama berselang timbul penyalaan di titik terjauh dalam ruang bakar akibat suhu yang tinggi. Benturan dua penyalaan inilah yang disebut detonasi.

Detonasi juga dapat terjadi akibat penyalaan dini. Hal itu timbul karena adanya kotoran, kerak, atau jelaga pada kepala piston, kepala silinder, atau pada katup ruang bakar. Kompresi yang diikuti peningatan tekanan dan temperatur akan menyebabkan terbakarnya kerak pada ruang bakar. Detonasi kemudian terjadi saat busi menyalakan campuran bensin dan udara bersih dalam ruang bakar.

Kerugian yang terjadi karena adanya detonasi pada mesin di antaranya sebagai berikut. Timbul panas yang berlebihan. Mesin kehilangan tenaga. Kerusakan pada bagian pembakaran antara lain kepala piston, kepala silinder, dan katup-katup.Mengurangi umur pemakaian mesin.

Penjelasan Lengkap Mengenai Knocking (Detonasi)
Mesin yang Mengalami "Knocking" dan Mesin Normal (sumber: giphy.com)

Panas yang berlebihan (over heating) dapat mengakibatkan logam-logam peralatan mesin terbakar atau pun mengalami deformasi (perubahan bentuk) sehingga akan mudah melengkung dan tidak bekerja secara optimal lagi.

Pengembunan (Vapour Lock)

Pengembunan dapat terjadi pada semua tangki bahan bakar pada keadaan bertemperatur rendah seperti pada malam hari. Adapun pada siang hari saat mobil digunakan, kemungkinan terjadinya pengembunan sangat kecil. Karena, mobil pada saat digunakan temperatur tangki mobil akan naik melebihi temperatur atmosfer.

Pengembunan pada tangki bahan bakar dapat menimbulkan kerugian karena air yang mengembun di bagian dalam dinding tangki bahan bakar, memiliki berat jenis yang lebih besar daripada bensin. Oleh karena itu, air akan bergerak ke bagian bawah tangki dan bersatu dengan bensin sehingga mudah menimbulkan karat pada bagian bawah tangki bahan bakar dan menyebabkan mudah keropos (bocor).

Uap Bensin (Vapour Bubble)

Gelembung uap bensin (vapour bubble) dapat terbentuk pada saluran bensin antara tangki dan karburator pada saat temperaturnya naik. Gelembung ini menyebabkan penyaluran bensin dari tangki ke karburator terganggu sehingga kerja mesin menjadi tersendat-sendat.

Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya bensin dicampur dengan zat-zat tambahan agar bensin tidak terlalu mudah menguap atau terlalu susah menguap serta mencegah terjadinya timbunan deposit.

Demikianlah Resiko Isi BBM Motor dan Mobil Tak Sesuai Kadar Oktan dan Penjelasan Lengkap Mengenai Knocking (Detonasi), semoga bermanfaat. Jika ada kesalahan angka mohon di koreksi bersama, karena kami juga hanya manusia yang tak luput dari salah dalam pengetikan.

Posting Komentar untuk "Resiko Isi BBM Motor dan Mobil Tidak Sesuai Kadar Oktan dan Penjelasan Mengenai Knocking (Detonasi)"