Identifikasi Kerusakan Sistem Pengaman Kelistrikan
Sistem kelistrikan kendaraan terdiri dari beberapa macam, sistem starter, sistem pengapian, sistem pengisian, sistem accessories dan kelistrikan bodi. Masing–masing biasanya dilengkapi dengan sistem dan jenis pengaman tersendiri sesuai dengan besaran arus yang bekerja pada sistem. Hal ini yang memungkinkan perbedaan jenis dan kapasitas pengaman yang digunakan pada masing–masing sistem kelistrikan.
Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada sistem kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur.
Simbol, Wiring Diagram dan Perbaikan Pengaman Kelistrikan
Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel.
Sebagai contoh, diagram rangkaian yang termasuk baterai, sekring dan klakson (horn) adalah seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B), relay block (R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan lokasinya dikendaraan.
Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga junction block, connector, kabel-kabel semua wiring diagram.
kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.
Gambar 16. Wiring Diagram Kelistrikan Kendaraan
(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)
Berdasarkan analisa wiring diagram ini pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman lebih mudah untuk lakukan, karena letak dan posisi komponen pengaman telah diketahui.
Lokasi penempatan sistem pengaman untuk masing–masing kendaraan tidak sama antara satu merek kendaraan dengan merek lainnya, untuk itu pemahaman wiring diagram sangat diperlukan.
Dibawah ini gambar contoh peletakan sistem pengaman pada kendaraan.
Untuk pemasangan dan perbaikan jenis dan kapasitas sistem pengaman pada masing–masing sirkuit kelistrikan dapat dilihat skema sistem pengaman pada tutup kotak pengaman kelistrikan.
Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada sistem kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur.
Simbol, Wiring Diagram dan Perbaikan Pengaman Kelistrikan
Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel.
Gambar 14. Simbol–Simbol Kelistrikan
(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)
(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)
Sebagai contoh, diagram rangkaian yang termasuk baterai, sekring dan klakson (horn) adalah seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B), relay block (R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan lokasinya dikendaraan.
Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga junction block, connector, kabel-kabel semua wiring diagram.
kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.
Gambar 16. Wiring Diagram Kelistrikan Kendaraan
(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)
Berdasarkan analisa wiring diagram ini pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman lebih mudah untuk lakukan, karena letak dan posisi komponen pengaman telah diketahui.
Lokasi penempatan sistem pengaman untuk masing–masing kendaraan tidak sama antara satu merek kendaraan dengan merek lainnya, untuk itu pemahaman wiring diagram sangat diperlukan.
Dibawah ini gambar contoh peletakan sistem pengaman pada kendaraan.
Gambar 17. Posisi Komponen Sistem Pengaman
Posting Komentar untuk "Identifikasi Kerusakan Sistem Pengaman Kelistrikan"