Macam Macam dan Fungsi Sensor Pendingin Sistem Pendingin
Ada 2 letak pemasangan sensor pendingin:
- di water jacket blok mesin
- di radiator
Ada 2 macam sensor suhu yaitu:
Jenis Saklar on/off
Tipe
saklar on/off digunakan pada kipas pendingin elektrik. Saklar digunakan
untuk memberikan massa atau (ground) rangkaian listrik guna menyalakan
kipas listrik pendingin, jika temperatur air pendingin mencapai
temperatur kerja sensor. Jika temperatur air pendingin turun di bawah
temperatur kerja sensor maka saklar membuka dan rangkaian menjadi
terputus, maka kipas akan mati. Hubungan dalam saklar dapat berupa
normal terbuka (normally open) atau normal tertutup (normally closed).
Sensor/sender
tipe normal terbuka bekerja dengan prinsip pada saat dingin merupakan
saklar dengan kontak yang terbuka sehingga rangkaian listrik yang
dikontrolnya menjadi rangkaian terbuka dan tidak ada aliran arus
listrik. Pada saat dicapai temperatur kerja/temperatur kontak switch
pada sensor/sender akan berubah menjadi tertutup sehingga terbentuk
rangkaian tertutup dan arus listrik akan mengalir. Saklar tipe ini
sering dijumpai pada rangkaian-rangkaian lampu peringatan temperatur,
kipas pendingin listrik dan sensor thermo pengontrolan emisi.
Sensor/sender
tipe normal tertutup bekerja secara berkebalikannya. Saat dingin kontak
saklar dalam keadaan tertutup sehingga arus listrik dapat mengalir
melalui rangkaian. Pada saat diperoleh temperatur operasi kontak saklar
berubah menjadi terbuka dan memutuskan aliran arus listrik melalui
rangkaian. Unit dengan tipe seperti ini digunakan untuk mengontrol
operasi relay listrik. Penggunaannya sering diterapkan pada rangkaian
kipas thermo serta beberapa sensor thermo dalam sistem pengontrolan
emisi.
Jenis Variabel Tahanan
Sensor
tipe tahanan digunakann untuk mengoperasikan panel penunjuk temperatur
dashboard yang menunjukkan temperatur sesungguhnya dari air pendingin,
atau untuk memberikan sinyal listrik mengenai temperatur air pendingin
pada komputer manajemen (ECU/ECM) dari mesin EFI. Kerja sensor-sensor
ini berdasarkan prinsip bahwa pada saat temperatur air pendingin
meningkat, maka tahanan listrik sensor berubah sehingga arus yang
melalui rangkaian bisa makin besar atau makin kecil. Perubahan aliran
arus akan mengontrol posisi jarum pada alat panel penunjuk temperatur
atau memberi tahu temperatur mesin yang akurat pada ECU/ECM EFI.
Sender/sensor
jenis resistansi variabel merupakan unit tertutup konstan yang
menggunakan resistansi rangkaian internal yang memiliki sifat variabel
untuk mengontrol aliran arus sehingga dapat mengontrol kerja sebuah
aktuator (lampu peringatan) atau komputer. Ada dua macam desain
operasional unit, yaitu positive temperature coefficient (PTC) atau
negative temperature coefficient (NTC). PTC adalah resistor variabel
yang nilai resistansi atau hambatannya naik saat temperaturnya
meningkat, sehingga memperkecil aliran arus listrik pada rangkaian. NTC
adalah unit resistor dengan koefisien temperatur negatif merupakan jenis
yang nilai resistansi internalnya mengecil jika temperaturnya meningkat, sehingga memperbesar aliran arus listrik pada rangkaian.
Kedua
jenis desain ini biasa digunakan pada rangkaian penunjuk temperatur,
tetapi yang lebih sering digunakan adalah tipe NTQ Sensor temperatur
resistansi variabel pada jenis NTC maupun PTC juga sudah digunakan
secara luas dalam sistem injeksi bahan bakar elektronik EFI (electronic
fuel injection) untuk mengirimkan sinyal pada komputer manajemen mesin
ECU. Selain itu sensor temperatur juga digunakan dalam transmisi
otomatis, dan sistem-sistem lain dengan mengirimkan variabel tahanan ke
ECU. Kerja efisien sinyal tergantung pada unit-unit perabanya. Oleh
sebab itu, diperlukan prosedur tes dan diagnosis tepat.
Demikianlah Macam Macam dan Fungsi Sensor Pendingin Sistem Pendingin, semoga bermanfaat.
Demikianlah Macam Macam dan Fungsi Sensor Pendingin Sistem Pendingin, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Macam Macam dan Fungsi Sensor Pendingin Sistem Pendingin"